Maskapai penerbangan Sriwijaya Air dikabarkan telah menghentikan
seluruh rute penerbangannya dari dan menuju Pekanbaru sejak satu bulan lalu.
Kabar itu juga tidak ditampik oleh Sriwijaya Air yang mengatakan bahwa
penghentian seluruh penerbangan di Pekanbaru hanya untuk sementara waktu saja.
District Manager Sriwijaya Air Pekanbaru Yulisa mengatakan bahwa
penutupan rute penerbangan di Pekanbaru sebagai bentuk restrukturisasi rute.
“Kami memang menghentikan penerbangan dari dan ke Pekanbaru dalam rangka
restrukturisasi rute, tetapi sifatnya hanya sementara,” kata Yulisa dikutip
dari Kompas, Selasa (8/4/2014).
Meskipun demikian, Yulisa tidak menjelaskan kapan Sriwijaya Air
akan kembali beroperasi di Pekanbaru. Menurutnya, saat ini manajemen masih
mengkaji ulang rute penerbangan dari Pekanbaru ke Jakarta, Batam, dan Medan
maupun sebaliknya.
Sementara itu, Kepala Humas Sriwijaya Air Agus Soejono
menuturkan, pengurangan rute penerbangan bisa mengurangi beban yang ditanggung
perusahaan. “Ada beberapa rute yang ditutup, terutama semua rute yang menuju
Pekanbaru. Selain jumlah penumpangnya rendah, di sana juga berulang kali
ditutup karena kabut asap. Lebih baik kami menutup rute itu, lalu memindahkan
ke rute lain yang lebih baik,” papar Agus.
Airport Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
Baiquni menyatakan bahwa berhentinya operasional penerbangan Sriwijaya Air di
Pekanbaru terkesan mendadak. Menurut Baiquni, penerbangan di Pekanbaru memang
memiliki persaingan yang cukup ketat. Setidaknya ada 16 maskapai penerbangan
yang melayani penerbangan dari dan menuju Pekanbaru.
Baiquni menjelaskan, pada rute-rute yang dioperasikan Sriwijaya
Air dari Pekanbaru, maskapai itu harus bersaing dengan Garuda Indonesia, Lion
Air, Indonesia AirAsia, dan Tigerair Mandala. Misalnya saja, rute
Pekanbaru-Medan sebelumnya hanya dilayani oleh Sriwijaya Air dan Lion Air, tapi
kini juga dioperasikan oleh Indonesia AirAsia dan Garuda Indonesia, sehingga
persaingan akan semakin berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar